Man behind the gun

Man behind the gun  Begitu orang bilang untuk menunjukkan bahwa secanggih apapun senjata, fasilitas, alat dan semua sarana yang ada di sekeliling menjadi tidak ada artinya atau tidak maksimal peruntukkannya.  Sama halnya dengan apapun yang sedang dihadapai, maupun yg telah dialami takkan bermakna jika kita sendiri yg harus ‘memberi makna’

Dipublikasi di Kasus per kasus | 1 Komentar

Inilah Alasan Rosulullah Melarang Ummatnya Minum Sambil Berdiri – Kaskus – The Largest Indonesian Community

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7090130

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Kisaran Daftar Gaji Perusahaan di Indonesia Lulusan S1 2011 :) – Kaskus – The Largest Indonesian Community

http://m.kaskus.us/thread/9363904

Dipublikasi di Paruh Waktu | Meninggalkan komentar

Test

Cool

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Steve Jobs, yang tetap lapar dan bodoh | Bisnis Jabar

http://bisnis-jabar.com/index.php/2011/10/steve-jobs-yang-tetap-lapar-dan-bodoh/?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter

Dipublikasi di Paruh Waktu | Meninggalkan komentar

Renungan untuk hidup kita[Masup gan!!] – Kaskus – The Largest Indonesian Community

http://m.kaskus.us/thread/10803316

Dipublikasi di Paruh Waktu | Meninggalkan komentar

MetroTV Mobile – Lubang Ozon Bumi Pertama Terekam

http://www.metrotvnews.com/mobile-site/read/news/2011/10/04/66945/Lubang-Ozon-Bumi-Pertama-Terekam

Dipublikasi di Paruh Waktu | Meninggalkan komentar

2. Schedule Pipa & Pipa standard ASTM

Sebelumnya sempat dibahas beberapa data inputan yang harus ada terlebih dahulu sebelum kita dapat melakukan perhitungan Tegangan, yaitu Pressure Rating dan NPS. Untuk kesempatan kali ini akan dibahas data inputan lainnya adalah:
t1______WALL THICKNESS__________: 0.237188_INCHES____ 6.02_MM
MATERIAL SPECIFICATION__________: A53-B ASTM
Sy_SPECIFIED MIN. YIELD STRENGTH_ : 34953.43 PSI___ 2457.23 KG/CM^2

2. Pipe Schedule (ketebalan)
Dari pengertian NPS sebelumnya, kita dapat mengetahui OD masing-masing pipa. Akan tetapi untuk mengetahui ID (inside diameter) pipa sangat tergantung dari schedule pipa yang dipilih.

Istilah schedule (SCH) ini ditemukan untuk menentukan ketebalan pipa nominal serta
menunjukkan keseragaman/ standardiasi dimensi tebal pipa ketika akan membelinya.

Catatan :
PERLU DIINGAT DEFINISI KETEBALAN “NOMINAL” PIPA, KARENA UNTUK KEDEPANNYA KETIKA KITA AKAN MEMBAHAS “TEGANGAN KODE” AKAN ADA ISTILAH KETEBALAN PIPA SETELAH DIKURANGI OLEH CORROTION ALLOWANCE DAN MILL TOLERANCE. SELISIH ANTARA KETEBALAN INI CUKUP SIGNIFIKAN KETIKA KITA MENGHITUNG TEGANGAN-TEGANGAN KODE.

Schedule ini dinyatakan dengan nomor (5, 5S, 10, 10S, 20, 20S, 30, 40, 40S, 60, 80, 80S,100, 120, 140, 160), dimana semakin besar Sch. No maka semakin tebal.

Sch.No yang diikuti oleh huruf “S” ini mengacu pada ASME B36.19M yang terutama digunakan untuk pipa-pipa Stainless Steel (SS) dan ketebalannya bisa sama bisa juga berbeda dengan Sch.No yang tidak diikuti oleh huruf “S”. ASME B36.19M tidak meliputi semua ukuran pipa, karenanya persyaratan dimensional dari ASME B36.10M digunakan untuk pipa-pipa SS yang tidak ada di standard ASME B36.19M.

3. Material Pipe Schedule
Pembahasan mengenai material ini sangatlah luas dan tidak akan di paparkan secara rinci di sini. Penentuan material tidak hanya diperlukan untuk pipa saja akan tetapi dalam pemilihan elemen pipa lainnya seperti Tube, fitting (sambungan), flange (flens), gasket, dll.
Untuk singkatnya pipa yang sering digunakan adalah:
1. Pipa Carbon steel______: A53 Gr. A/B, A106 Gr. A/B/C, A333 Gr.1/Gr.6, API 5L
2. Pipa Stainless________: A312TP304/H/L; TP316/TP316L/TP316H
3. Pipa Alloy Steel_______: A335Gr.P1/P2/P5/P7/P9/P11/P12/P22.
4. Pipa Nikel __________: A333Gr.3/ Gr.8.
4. Minimum Tegangan Yield Pipa

Pengertian tegangan yield ini sama seperti pengertian akan pengetahuan bahan sewaktu
duduk di bangku kuliah, hanya setelah masuk dunia piping, batasannya lebih teliti untuk tiap spec material walaupun base materialnya sama-sama steel.

Berikut adalah data minimum yield pipa mengacu pada MSS SP-58 (1993 Edition) TABLE-1:
A53-A Carbon Steel____________ 2111 KG/CM^2
A53-B Carbon Steel____________ 2458 KG/CM^2
A106-A Carbon Steel___________ 2111 KG/CM^2
A106-B Carbon Steel___________ 2458 KG/CM^2
A106-C Carbon Sleel___________ 2814 KG/CM^2
A312-304 18CR-8Ni____________ 2111 KG/CM^2
A312-316 16CR-12Ni-2Mo_______ 2111 KG/CM^2

Catatan :
Tegangan yield pipa-pipa ini hanya diutarakan sekedar tambahan informasi dalam menghitung TEGANGAN-TEGANGAN DASAR, ketika nanti kita membahas TEGANGAN KODE, khususnya untuk B31.3 dan B31.1 maka batasan tegangan yang diizinkannya ada tersendiri, sementara untuk B31.4 batasan tegangan izinnya masih mengacu pada minimum tegangan yield* SF (Safety Factor).

TUJUAN:
1. Mendapatkan basic referensi dari mana datangnya schedule pipa
2. Mengenalkan sebagian material pipa yang mengacu ke standard ASTM

KESIMPULAN:
1. Standard ASME B36.10M adalah dasar referensi untuk mencari schedule (ketebalan) pipa baja tempa (wrought steel pipe) bersatuan Metric
2. Standard ASME B36.19M adalah dasar referensi untuk mencari schedule pipa Stainless Steel bersatuan Metric.
3. Schedule pipa yang berakhiran “S” digunakan untuk pipa Stainless Steel dan lebih tipis.
4. Batas tegangan yield ini masih digunakan untuk tegangan kode.

REFFERENSI:
1. ASME B36.10M Welded and Seamless Wrought Steel Pipe
2. ASME B36.19M Stainless Steel Pipe
3. Piping Material Selection & Applications_PETER SMITH_Elsevier
4. Piping HANDBOOK-7th ED

BERSAMBUNG …………………………………………………..
NEXT
Tegangan Normal
Tegangan Geser
Tegangan Gabungan

Dipublikasi di Kasus per kasus | 18 Komentar

1. Istilah NPS-DN-Outside Diameter dan Pressure Rating pipa

DATA INPUT
Sebagai pendahuluan, tentunya kita tidak dapat menghitung tegangan-tegangan yang terjadi pada pipa jika tidak ada data objek yang akan kita hitung. Oleh karena itu pada kesempatan ini akan dibahas masalah data awal yang harus ada terlebih dahulu sebagai data input (baca: reference) dari mana data-data ini diperoleh.

Seperti kita ketahui bersama dalam desain pemipaan ini syarat akan CODE dan STANDARD yang harus kita patuhi, akan tetapi pada saat ini kita tidak akan membahasnya. Sebagai pengingat saja bahwa dimulai dari data input sampai perhitungan-perhitungan desain, bahkan masuk fase konstruksi dan komisioning sekali pun tak akan pernah lepas dari code & standard ini.

Lihat pada bahasan diskusi sebelumnya diambil contoh bahwa sistem pemipaan memiliki :
PRESSURE RATING : 150 PSI
OD PIPE OUTSIDE DIAMETER OD : 4.50 INCHES 114.3 MM
P-DESIGN PRESSURE : 213.35 PSI 15.00 KG/CM^2

Sekarang marilah kita bahas data input tersebut antara lain:
1. NPS (nominal Pipe Size) dan Pressure Rating:

1.1 Pressure-Temperature Rating (P-T)
Dari standard ASME B16.5 Paragraf.1.9.1 Menjelaskan definisi Pressure Rating. yaitu Class
yang diikuti dengan number tanpa dimensi (dimensionless), Penunjukkan untuk pressure
temperature ratings adalah:

Class 150 300 400 600 900 1500 2500

Paragraf 2-nya menjelaskan bahwa Pressure-temperature ratings adalah batasan maksimum tekanan kerja alat ukur (working gage pressures – bar) yang diizinkan pada temperatur tertentu (ºC).

Berikut contoh table yang disadur dari ASME B16.5
Working Pressure by Classes, bar
Class                        150    300    400    600    900    1500   2500
Temp. °C       200  13.8   43.8    58.4   87.6   131.4    219     365

Asumsi bahwa pipa akan beroperasi pada temperatur 200ºC, maka dengan pressure rating 150 memiliki batasan maksimum 13.8 bar (13.8×14.504 [Psi] = 216 PSI)

Pada contoh yang kita bahas pipa mengalami tekanan dalam 213.35 PSI.g < 216 PSI.g (ini
berada dibawah maksimum tekanan yang diizinkan).

1.2 NPS (nominal Pipe Size)
Dari standard ASME B16.5 Palagraf.1.9.2 ukuran NPS, diikuti oleh nomer tanpa dimensi
(dimensionless) menunjukkan ukuran nominal flange atau sambungan (fitting) flange. NPS
berhubungan dengan istilah nominal diameter (DN), yang digunakan sebagai satuan
internasional (SI unit). Hubungannya seperti dibawah ini:
NPS         DN
½            15
¾            20
1              25
1 ¼         32
1 ½         40
2              50
2 ½        65
3             80
4             100
Untuk NPS ≥ 4, adalah kelipatan 25
5            125
6            150
8            200
Dan seterusnya ….

Catatan:
# Bahwa DN (Nominal diameter) bukanlah out-side diameter (OD) pipa dan bukan pula
konversi satuan imperial terhadap metric, seperti tampak pada contoh diatas pipa dengan NPS 4” atau 100DN adalah berdiameter luar 114.3 MM, juga kalau di konversi 4” x 25.4MM =101.6MM.
# Pengecualian untuk pipa ≥ NPS-14” (350 DN) maka OD = NPS x 25.4 MM
# Diameter luar ditetapkan sama walaupun ketebalan berbeda pada tiap schedule.
# Diameter nominal adalah diameter yang dipilih untuk pemasangan ataupun perdagangan (commodity ).

TUJUAN:
1. Mendapatkan basic referensi dari mana datangnya pressure rating
2. Dapat membedakan istilah NPS-DN-OD pipa

KESIMPULAN:
1. Pressure-Temperature rating ini biasanya disebut juga line classing dan masing-masing kelas diberikan nomor. Masing-masing Perusahaan memiliki aturan tersendiri masalah pengkelasan ini.
2. Pengkelasan ini merupan bagian dari spesifikasi material yang mewakili penentuan kondisi operasi (service lines) sistem pemipaan selain jenis fluida dan alirannya, yang berarti pula akan berhubungan dengan diagram P&ID (piping and Instrumentation Diagrams).
3. Biasanya (flanges) rating ini tidak berdiri sendiri, maksudnya berhubungan dengan tipe
sambungan komponen lainnya seperti valves, gasket dll.
4. Ukuran pipa biasa secara praktis diperoleh dari spesifikasi project yang sebelumnya atau model kalkulasi, evaluasi dari sisi ekonomis biasanya untuk pipa-pipa panjang, bertekanan dan bertemperatur tinggi, high grade, dan berdiameter besar.

REFFERENSI:
1. ASME B16.5-2003
2. Piping Material Selection & Applications_PETER SMITH_Elsevier
3. Facility Piping System 2nd edition

Bersambung ……

Dipublikasi di Kasus per kasus | 2 Komentar

Kasus per kasus

Berangkat dari ilmu padi yang katanya semakin berisi semakin menunduk telah memberikan gambaran bahwasanya begitu lemahnya ilmu yang kita miliki, permasalahan yang timbul belum tentu dapat diselesaikan dalam sesaat terlebih lagi jika kita tidak memiliki dasar teori dan pengalaman serupa.

Entah benar atau tidak, akan tetapi Saya meyakini bahwasanya betapa pintarnya seseorang pasti memiliki keterbatasan baik dari sisi daya ingat, waktu, kesempatan (pengalaman) dan lain sebagainya. Kompleksitas masalah yang timbul seringkali muncul diluar materi yang telah kita kuasai dan disinilah kesempatan kita untuk terus menggali, gali dan menggali ilmu lebih dalam untuk bisa memberikan pendekatan solusi (approach) terhadap masalah tersebut, kenapa disebut pendekatan karena hasil dari analisa teori belum tentu exact sama persis dengan apa yang terjadi dilapangan.

“2:255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

Keterbatasan waktu dan bervariasinya masalah yang timbul saat ini menjadi suatu kendala untuk bisa dan harus menguasai semua materi (ilmu), selama perjalanan hidupku ini selalu berharap dan berdo’a supaya masalah yang timbul adalah sesuatu yang telah kupelajari sesuai dengan petikan ayat diatas bahwasanya Allah-lah yang mengetahui apa yg akan terjadi, segala kelemahan dan kekurangan yang ada menjadikan suatu ketergantungan bahwasanya Aku kan selalu membutuhkan pertolongan Allah.

Uraian tersebut diatas menjadi alasan untuk kedepannya blog ini Insya Allah akan berbagi ilmu sesuai dengan bahasan materi “kasus per kasus”, mudah-mudahan bermanfaat seperti petikan hadits shahih dibawah ini:

“Apabila seorang manusia meninggal dunia maka terputuslah amal perbuatannya kecuali tiga hal, shadaqah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, anak shaleh yang berdo’a kepadanya.” (Diriwayatkan oleh Muslim dan Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad; dan diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasai dari Abu Hurairah r.a., ibid., 793)

Dipublikasi di Kasus per kasus | Meninggalkan komentar